Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME

PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Anggota memberi karena ia patut untuk memberi dan anggota penerima karena ia patut untu menerima. Ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuatnya bersama diantara para anggotanya menjadikan alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira sebagai bukti kuatnya ikatan itu. Paa diri setiap anggota terkandugn makna adanya saling ikut merasakan dan saling bertanggungjawab paa setiap sikap tindak baik megnarah kepada yang hang positif maupun negative. Sakit anggota masyarakat satu akan dirasakan oleh anggota lainnya. Tetapi disamping adanya suatu

AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT A. Pengertian Agama Dan Masyarakat Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia   adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada  Tuhan  , atau juga disebut dengan nama  Dewa   atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia,  Pancasila  : “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di  Indonesia   berpengaruh secara kolektif terhadap  politik  ,  ekonomi   dan  budaya  . Di tahun  2000  , kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk  Islam  , 5,7%  Protestan  , 3%  Katolik  , 1,8%  Hindu  , dan 3,4% kepercayaan lainnya. Dalam  UUD 1945   dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaanny

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan. Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan “why” dan “how” sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “why, why, dan why” dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia (munkin juga pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan sampai never ending)..n oleh Heidegger, setiap telaahan filosofis terdapat unsur metafisik. 1. ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988) 2. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974) 3. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz,  1962) 4. ilmu tidak hanya merupakan

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan   Pengertian Masyarakat Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya . Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam : 1.                    masyarakat paksaan, 2.                    masyarakat merdeka, ya ng   terbagi dalam : a.                    masyarakat nature, b.                   masyarakat kultur,   Masyarakat perkotaan   sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Perbedaan desa dan kota 1.                    jumlah dan kepadatan penduduk 2.                    lingkungan hidup 3.                    mata pencaharian 4.                    corak kehidupan sosial 5.                    stratifikasi sosial 6.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota  masyarakat   secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh  Pitirim A. Sorokin  bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau  masyarakat   ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut  strata sosial  .  P.J. Bouman  menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh  Max Weber  . TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu: – Terjadi dengan Sendirinya Pro