Faktor Budaya Yang Menghambat dan Mendorong Kemajuan Bangsa
Pengertian Budaya
Sebelum kita menjelaskan tentang pendorong dan penghambat factor kebudayaan ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan budaya,Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi kalau kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Budaya memiliki unsure penting yang saling berkaitan dalam kehidupan bermasyrakat yaitu ada empat unsur :
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
Faktor Budaya yang menghambat kemajuan
Setelah kita mengetahui tentang budaya kita juga perlu tau budaya apasaja yang menjadi penghambat untuk kemajuan kita.Budaya yang masih saat ini menghambat kemajuan kita adalah Korupsi.
Korupsi adalah penyalah gunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi,seharusnya apabila kita mempunyai atau berkedudukan jabatan yang tinggi digunakan untuk hal yang positif bukan malah menyalahgunakannya.korupsi adalah suatu perbuatan yang sampai saat ini sulit untuk dihilangkan dari Indonesia dan sudah menjadi budaya dalam negeri ini,korupsi sangatlah merugikan semua orang yang seharusnya uang yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu tapi ini malah diambil sebagian uangnya untuk kebutuhan sepihak itu sesuatu hal yang tidak adil sebagai orang yang mempunyai akal dan pengetahuan,oleh sebab itu banyak dampak negative dari korupsi antara lain :
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit Demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan “lapangan perniagaan”. Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah
Mencontek
Selain korupsi budaya Mencontek juga telah menyebar diberbagai Negara ini,mencontek adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pelajar yang malas untuk mencari tahu jawaban dari sebuah persoalan yang diberikan,zaman sekarang ini budaya mencontek sudah menjadi suatu hal yang biasa mulai dari anak sekolah dasar sampai seseorang yang bersekolah diperguruan tinggi negeri maupun swasta,orang yang melakukan perbuatan mencontek biasanya karena soal yang diberikan terlalu sulit untuk dia kerjakan sehingga membuat dia putus asa dan malas akhirnya dia memutuskan untuk mencontek. Pada saat ini internet sudah menyebar diseluruh belahan bumi sehingga membuat pelaku pelaku dengan sangat mudah mencari bahan Contekan melalui internet,banyak sekali factor factor pendukung untuk membuat orang menjadi suka mencontek,salah satunya telepon genggam,pada jaman sekarang telepon genggam sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi,banyak anak anak muda sekarang bahkan anak kecil yang sudah memiliki benda tersebut,pergaulan yang bebas dan perkembangan teknologi yang begitu cepat dapat merubah suatu budaya kental dengan kesederhanaan menjadi budaya yang modern. Pada saat ini telepon genggam digunakan tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga digunakan untuk Mencontek,dengan cara memberikan jawaban atau menanyakan pertanyaan yang tidak diketahui melalui pesan singkat,dan media social lainnya,oleh sebab itu apabila budaya mencontek ini dibiarkan terus menerus makan aka nada banyak orang orang yang malas,akibat dari kemalasan tersebut orang itu akan bodoh dan apabla orang itu bodoh atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan makan orang tersebut tidak bias mempunyai pekerjaan karena dia tidak mempunyai pekerjaan maka orang itupun menganggur apabila sudah menganggur dia tidak mempunyai uang untuk membiayai hidupnya kalau sudah begitu pasti aka nada banyak masalah masalah baru yang timbul akibat dari pengangguran contohnya seperti merampok,menjual uang palsu dan sebgainya oleh karena itu hilangkanlah budaya mencontek tersebut.
Faktor budaya yang mendorong Kemajuan
Selain itu ada juga Budaya yang mendorong kemajuan,yaitu :
PRODUKTIVITAS
kemajuan
teknologi merupakan salah satu sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang
lain adalah penambahan modal dan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang
di gunakan, semakin meningkat pula produksi. Hanya saja apabila penggunaan
tenaga kerja telah mencapai puncaknya,
dalam arti penambahan tenaga kerja sudah tidak efektip lagi: (Walaupun ada
penambahan tenaga kerja tetapi tidak menambahi penambahan produksi),di perlukan
penambahan modal.
Begitupun
pula sebaliknya sejumlah modal hanya dikerjakan oleh tenaga kerja di bawah
batas yang diperlukan, sehingga modal itu belum berproduksi sesuai dengan
kapasitasnya. Pemanfaatan tenaga kerja ini bukan dilihat dari segi
kuantitasnya. Untuk memperoleh produktivitas yang optimal dipergunakan
penggunaan faktor-faktor pruduksi (modal, sumber daya manusia,dan alam) secara
optimal pula, tanpa mengabaikan pertimbangan antara faktor produksi itu.
Modal
akan mengurangi kenuntungan karenamodal mengalami penyusutan. Begitu juga sumber budaya manusiaapabila
tidak dipergunakanpun akan menimbulkan masalah-masalah sosial, di samping juga
upah-aset yang tidak produktif.
Untuk
menaikan produktivitas barang modal adalah dengan mempergunakan teknologi madern, dan untuk meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan, latihan serta alih
teknologi.
Kemajuan dan perkembangan yang hanya terbatas pada kemajuan material saja akan menimbulkan kepincangan pada kehidupan manusia. Hidup mereka kurang sempurna, berat sebelah dan batin mereka akan kosong. Akibatnya tidak akan memperoleh ketentraman, ketertiban hidup, melainkan justru dapat lebih merusak.
Akan hilanglah sifat kebersamaan dan tenggang rasa, karena sagala tindakan manusia akan diperhitungkan seberapa besar tindakan itumenguntungkan dirinya sehingga rasa kemanusiaan akan lenyap, karena saingan hidup sesama manusia.
Sebagai penentu kemanusiaan akal dan budi pasti selalu menuntut suasana yang menggambarkan dijaminnya kemanusiaan tersebut. Wujudnya ialah suatu suasana kehidupan yang ditaburi oleh rasa kasih antara anggota masyarakat sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, suatu kehidupan yang damai, tentram, bebas dari rasa takut akan pihak lain.
Di satu sisi akal dan budi selalu mengajak berbuat dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan moral, di sisi lain pada manusia ada nafsu yang menyeretnya kepada tindakan yang tidak baik dan merusak kemanusiaan. Namun sesungguhnya nafsu itu tidak selamanya buruk, sebab nafsu itu tidak lebih dari keinginan atau hasrat saja untuk memuaskan atau menyenangkan diri.
Untuk menjadi manusia susila yang berbudaya, manusia yang sadar akan perannya sebagai pengemban nilai-nilai moral, ialah manusia yang selalu berusaha memperhatikan dengan sunggu-sungguh penerangan akal dan budi dan berusaha menaatinya.
FilsufHegel dalam abad ke-19 membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang di sediakan oleh alam, tetapi mengubahnya dan mengembangkannya lebih lanjut. Dengan berbuat demikian itu terjadi jurang antara manusia dengan dirinya yang dialami. Itulah yang dimaksud dengan keterlepasan atau keterasingan dan sebagai akibatnya terjadilah ketegangan yang terus menerus mendorong kemajuan itu.[1][7]
Budaya Barat selain memiliki dampak negatif juga memiliki dampak positif dan perlu ditiru, seperti budaya kerja keras, budaya disiplin, budaya bersih dan teratur serta budaya cinta ilmu dan milakukan penelitian.
Ini hanya beberapa contoh dari budaya yang mendorong kemajuan dan budaya gotong royong, kita sebagai orang pribumi yang akhirnya merdeka setelah dijajah berabad abad oelh para penjajah kalau kita tidak saling bergotong royong bersama sama dan memiliki tekat yang bulat untuk merdeka rasanya sulit untuk bias lepas dari penjajah,bergotong royong sangatlah penting dimasyarakat ini apabila kita sering bergotong royong akan timbul rasa kebersamaan untuk saling membantu sama lain dan rasa tidak egois,jadi marilah kita melestarikan budaya gotong royong karena budaya gotong royong dapat memajukan suatu bangsa dengan kebersamaan dan tekat yang sama untuk melestarikan dan mensejahterakan rakyat dan bangsanya.
Jadi menurut pendapat saya budaya yang dapat menghambat kemajuan sebaiknya harus cepat ditinggalkan karena semakin lama budaya itu melekat pada bangsa ini maka akan mempengaruhi produktifitas bangsa ini akan berkurang kualitas kerjanya seperti contohnya Budaya Mencontek,apabila seluruh masyarakat tidak mau berusaha hanya melihat punya orang lain tidak menutup kemungkinan rakyat bangsa ini akan menjadi malas walaupun tidak semua rakyat seperti itu apalagi Budaya Korupsi, itu sangat menghambat kemajuan karena akan merusak dibanyak sector sector penting dalam suatu Negara,seperti yang telah dijelaskan tadi korupsi akan merusak ekonomi kesejahteraan rakyat dan moral orang itu sendiri dan akan menjelekan nama Negara itu sendiri. Sebaiknya kita tinggalkan budaya korupsi dan mencontek dan kita tingkatkan budaya gotong royong,disiplin,kerja keras dan yang positif lainnya,karena apabila orang itu bekerja keras mau berusaha dan mencari pengetahuan maka orang itupun akan menjadi orang yang berguna dan secara tidak sengaja akan meningkatkan produktifitas budaya bangsa itu sendiri.
Sumber : http://manusiakardos.blogspot.com/2013/03/faktor-budaya-yang-menghambat-dan.html
Komentar
Posting Komentar